Friday, June 30, 2006

jodoh 2

ngobrolin jodoh lagi... hehehe

bagiku.. bukan bagi orang lain, mencari jodoh ternyata susah sekali.. hihihi.. ketika aku begitu yakin bisa dan maju.. lingkunganku yang demo habis-habisan menentang.. dan ternyata aku bukan seorang yang dengan teguh memegang keinginan.. terlemparlah aku balik ke depan.. mencoba mengawali hidup....

ehm.. pernah... ketika aku begitu yakinnya tentang langkahku.. ketika aku begitu teguh untuk berjalan.. malah tiba-tiba aku terjungkal pada lingkaran setan yang gak jelas ujung pangkalnya.. yang melingkar-lingkar membentuk panggung perang dengan garis batas yang suram.. mana musuh mana kawan.. seperti berbaur menjadi satu.. membuat aku harus terengah berenang ke kanan ke kiri, tidak tahu harus berhenti atau tetap maju.. namun juga tidak jelas arah majuku.. tambahan lagi.. banyak sekali demo menentang dan mendukung.. ato demo netral.. menambah runyam dan gelap panggung sandiwaraku yang sebelumnya sudah buram... dan ketika kuputuskan untuk tetap tenang dan terus tenang.. para dewi dan bidadari berebut datang mencoba mencabut rasa dan hatiku.. mencoba mengganjal langkah kakiku

ehm lagi..
dan waktu akan terus berjalan.. membuktikan sebuah keputusan.. apakah layak atau tidak.. bukan benar atau salah

diamnya adalah malam
menenggelamkan aku dalam gelap meradang

diamnya adalah karang
tetap tegar dan senantiasa tegar

meski gelombang rinduku datang menghantam
meski ombak cintaku datang menghunjam

dan sunyimu adalah terang
menyinari langkahku kedepan
membongkar airmata syukurku padamu
yang semoga tak habis mengikut kasihmu
nowhere
lebih ihiks

jodoh

katanya kitab, rejeki, jodoh dan mati hanya dirimulah yang tau. bahkan.. kata orang jakarta tiga hal tersebut ditambah satu lagi.. beloknya bajaj... hehehe...dan saat ini, topik yang paling menarik bagi manusia seperti aku adalah masalah jodoh, meski mati dan rejeki juga sangat menarik hehehe

sampai detik ini, aku belum mengerti apakah yang dimaksud jodoh itu.. apakah kalo sudah menikah disebut jodoh? bagaimana jika menikah sebentar terus cerai.. apakah masih disebut jodoh?.. bagaimana jika menikah.. cerai.. trus menikah dengan orang lain lagi.. manakah yang disebut jodoh? yang pertama atau kedua?.. mungkinkah seorang memiliki lebih dari dua jodoh?.. bagaimana dengan kumpul kebo? bisakah mereka disebut jodoh? ato.. mereka gak punya jodoh? ato.. yang lebih agak kurang ajar.. apakah orang kumpul kebo berada diluar genggamanmu?... tentu tidak bukan?.. jika mereka diluar genggamanmu... engkau tentu sudah bukan dirimu lagi.

kata orang-orang yang telah berpengalaman.. dengan merujuk pada kitab-kitab yang dianggap suci... jodoh adalah orang yang sekufu, setingkat, semaqam, sejajar.. ato apalah kata-kata yang cocok artinya... namun... sering kita jumpai orang cakep dapat pasangan jelek.. so.. tentu saja wajah bukan ukuran kufu ini... banyak orang kaya berpasangan dengan orang miskin.. lagi materi bukan ukuran kufu.. keluarga hebat berpasangan dengan keluarga keroco... so.. keturunan juga bukan ukuran kufu... penjahat berpasangan dengan dermawan.. so.. tentu juga "moral" masyarakat juga bukan ukuran kufu.. bahkan sering juga dijumpai orang-orang yang kelihatanya sangat beriman berpasangan dengan "pelacur"... lalu.. apakah "tindakan yang kelihatan agamis" juga merupakan ukuran kufu?.... dan akhirnya.. ukuran-ukuran kasat mata manusia bukanlah ukuran kufu dari jodoh.... dan lagi-lagi hanya dirimu yang tahu apa maksud dari kufu ini... ihiks...

dan yang pasti benar hanyalah katamu.. jika itu kau rahasiakan.. sampe pecah kepalakupun.. tak akan mampu secara keseluruhan akan ku mengerti... dan jikapun setingkap tabir kau buka untukku... itupun hanya untukku.. bukan yang lain..

dan aku kembali bertanya
dia didepanku ini
apakah untukku
ato hanya ujian
datangku padamu
nowhere
ihiks

ibuk 2

beberapa waktu lalu... aku telpun ibuk, berbasa-basi tentang kabar baik.. kemudian bilang kalau aku akan mengembara lagi ke dunia barat....

beberapa waktu kemudian.. ketika kakiku melangkah masuk ke istana mbakku... langsung disambut dengan berita betapa ibuk senang bahwa aku telah menelpun beliaunya... dan bla bla bla...

ahhh... sebenarnya bukan sesuatu yang berat menelpun ibukku.. meski aku sok sibuk dengan pekerjaan yang gak jelas hasilnya apa.. meski kepalaku sok sibuk dengan harapan-harapan yang mungkin tidak akan tercapai... namun... ya.. namun.. hanya dengan menelpun selama 2 menit 41 detik... tidak ada 3 menit waktuku.. telah membuah perasaan orang lain.. perasaan ibuk tercinta merasa lain.. merasa masih menjadi ibuk dari anak yang nakal ini.. merasa masih menjadi orang tua anak yang error ini... dan mungkin... merasa ......

hks... lalu kenapa aku beberapa minggu ini sibuk dengan diriku sendiri?.. sibuk memikirkan orang yang mungkin bahkan tidak pernah sekalipun teringat akan diriku... sibuk menunggu ketidakpastian akan janjiku... sibuk mengejar pekerjaan-pekerjaan yang mungkin dalam sekejap bisa hilang..

grrrr.... harusnya kubanting kepalaku ini.. kubongkar otakku.. kuoperasi dadaku.. kukeluarkan hatiku.... dan kubiarkan membusuk.. oleh rasa maluku pada ibuk.. rasa maluku pada tubuhku yang lain.. rasa maluku padamu

dan memang hanya ibuk
yang senantiasa ada disampingku
sampai detik ini
menuntunku
mewakili kekuatanmu
nowhere
masih kangen ibuk

ibuk

beberapa minggu lalu, aku menelpon ibuk, setelah beberapa hari selalu dicari-cari melalui kakakku (ehm.. ibuk tidak tahu nome hpku... hihihi) karena sekian lama aku tidak pernah menhubungi ibukku, setelah salam.. kata pertama yang meluncur dari seberang sana adalah "wis lali tho karo ibuk?" (sudah lupa kah dengan ibuk?).. ups... seperti batu besar jatuh dikepalaku.. memporak-porandakan isi kepalaku.. jika memang kepalaku ada isinya...

belum pernah dalam hidupku sampai ada pertanyaan yang begitu menusuk dari ibukku.. selama ini aku berusaha aktif untuk selalu dekat dan dekat dengan ibukku... terutama setelah almarhum bapak pergi.. sepertinya akulah yang harus bisa sedikit menggantikan beliau menjadi sandaran bagi ibuk

dan aku.. hanya karena sedikit masalah saja.. telah hampir begitu saja mengabaikan keberadaan seorang ibuk.. yang sangat tahu akan keinginan setiap sel tubuhku.. yang tahu warna merah darahku... yang merupakan jembatanku menujumu..

ihiks... memang pantas.. jika saat ini diriku menjadi kacau balau.. meski setiap saat selalu kuhampirkan jiwaku padamu...

terima kasih aku ucapkan lagi
sebagai ungkapan syukurku
atas hukumanmu pada rasaku
melalui kata-kata ibukku
nowhere
kangen ibuk

slintuthan

aku selalu ingin memahami, kenapa orang harus slintuthan.. hehehe... gak ngerti kan arti slintuthan?.. arti gampangnya adalah melakukan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dikatakan ke orang lain... ato.. menyembunyikan perbuatan-perbuatan dibalik perbuatan lain untuk memperoleh respek, empati ato apa aja... bahkan mungkin nama baik

selama ini aku percaya, sekali kita menyembunyikan perbuatan ato berbohong, mulai saat itu kita harus melakukan perbuatan bohong lain agar kebohongan pertama kita tetap terlindungi... dan akhirnya.. kita akan selalu bohong... kita akan selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang mungkin kita gak ingin melakukannya.

pertama kali kita slintuthan.. aku yakin hati akan berdebar gak karuan.. ketakutan yang mungkin berlebihan... setelah itu.. slintuthan kedua dan berikutnya.. mungkin sudah tidak begitu membuat hati berdebar.. namun aku yakin.. dalam dasar hati yang paling dalam.. masih ada ketakutan-ketakutan jika slintuthan ini ketahuan orang yang kita gak ingin dia tahu.

ada satu hal yang mungkin para penylintuthan ini gak sadar.. tidak selamanya manusia bisa mengontrol kata-kata, ucapan, ato perbuatan kita.. sehingga jika kita mau memperhatikan, mau mendengarkan dengan seksama, seringkali perbuatan slintuthan ini akan terbuka secara tidak sadar.. karena.. tentu saja tidak ada kesesuaian antaran ucapan sekarang dengan ucapan di saat lalu, dengan ucapan di saat yang lualu.. dengan ucapan di saat yang lualuuuu banget... hihihi... dan tentu saja para penylintuthan ini akan merasa gak nyaman jika bertemu dengan orang yang memberi perhatian lebih dan agak suka mencari hubungan-hubungan antara ucapan saat ini, saat lalu dan saat luaaluuuuuuu banget.

meski terlalu prematur kesimpulanku ini, dari beberapa teman yang kuketahui senang slintuthan, kurasakan banyak alasan kenapa mereka harus slintuthan. ada yang karena tidak ingin orang tua tau bahwa dia telah melakukan hal-hal yang orang tua gak setuju, ada yang karena menjaga ketenangan dan perasaan orang tua, ada yang karena kedudukan keluarga yang gak memungkinkan dia berbuat hal-hal yang dia senangi, ada yang karena dia memiliki banyak tujuan yang tidak singkron dan saling kontradiksi, dan lain-lain alasan baik... namun.. ada juga yang memang karena dia berkarakter senang slintuthan.

namun lagi... apapun alasan awalnya.. pada akhirnya adalah sama... sebuah kebiasaan yang bertahun-tahun dilakukan akan membentuk sebuah budaya, sebuah karakter.. yang mungkin akan sulit sekali untuk diubah... kecuali ada batu besar jatuh dikepala dan menghancurkan settingan jiwa yang lama membentuk settingan baru.

namun juga... apapun juga yang berusaha kupahami tentang slintuthan ini.. gak akan bisa paham sekali.. masih akan berkutat di kulitnya saja.. kecuali aku ikut jadi orang slintuthan dulu.

dan meski aku sangat pintar slintuthan
tak akan mampu aku menipu hatiku
tak akan mampu aku menipu dirimu

dan aku bermohon lagi padamu
bersihkan aku
dari rasa ingin menipumu
nowhere
pagi sebelum pergi

Tuesday, June 27, 2006

=&*^

selasa malam
tak berdaya
diam
menikmati rasa

nowhere
gak krasa apa-apa

terengah

dan detik ini
nafasku mulai terasa memburu
terengah
mengikuti langkah santai kakiku

dan detik ini
aku harus minta maaf pada kawan-kawanku
atas gangguan dentuman batukku

dan detik ini
akan kumulai lagi
rutinitas sakitku

dan detik ini
kuucapkan lagi syukurku padamu
atas sehatku beberapa waktu lalu

dan detik ini
ingin sekali kudatang padamu
dalam sunyiku

nowhere
malam sepi ditengah kerumunan

bingung

aku selalu bingung jika ditanya kenapa memilihnya, karena aku selalu tidak bisa mendeskripsikan alasan-alasanku, bahkan andaikata bisapun orang-orang disekelilingku tidak akan bisa menerimanya. selalu saja aku dituduh terlalu mengada-ada.

dan orang-orang akan dengan beruntun memberondongi diriku dengan ujaran-ujaran kalo aku ini belum mengenal dengan baik dia, tidak mengenal lingkungan dia dan segala macam ujar-ujar yang akhirnya sampai pada kesimpulan... aku harus pergi dan melupakannya... karena memang aku gak akan cocok dengan dia.

namun.. ada satu hal yang orang-orang ini gak tahu... mereka selalu hanya membicarakan dia.. bukan diriku... padahal ada satu yang aku tahu... dan merupakan kunci dari semua langkahku..
aku tahu siapakah diriku..

dan sekarang
selalu saja dadaku berdebar
jika sempat kusebut namamu

dan sekarang
selalu kucoba pasrahkan dirinya
padamu

dan sekarang
aku hanya mampu menunggu
apapun titahmu

nowhere
waiting for godot

Thursday, June 22, 2006

pisang

bila mendengar kata pisang.. belum pernah nafsu makanku tergoda. jika membaui aroma pisang, selalu saja kepalaku langsung agak merasa pusing...
tapi... beberapa malam lalu... untuk kedua kalinya dalam hidupku ini (sepanjang aku bisa mengingat) sebiji pisang masuk ke perutku melalui mulutku.

duduk bertamu ke seorang ajengan, aku mendengar tuan rumah berkata pada cantriknya.. "Fur.. golekno gedang.. sing sik mentah.. sing durung digoreng... terus gorengen!" (Fur.. carikan pisang yang masih mentah.. yang belum digoreng.. kemudian goreng pisang tsb).. dan tentu saja selang agak lama kemudian sepiring pisang goreng nongkrong dengan tenang ditengah meja.. mendampingi segelas teh dan secangkir kopi tepat didepanku.

"Ayo le... dimaem pisange"... ihiks.. kata-kata yang malam itu begitu menakutkan bener-bener terucap dari sang ajengan. dan tangankupun terulur pelan, mengapai sebiji pisang goreng, me"nyuwil"nya (apa ya bahasa indonesianya "nyuwil"?).. kemudian dengan lambat pula tanganku bergerak memasukkan sepotong demi sepotong cuwilan pisang goreng ke mulut... setiap potong selalu diikuti seteguk teh atau kopi, sebagai sarana pendorong pisang masuk ke tenggorokan...

ihiks....

melangkah pulang.. langsung saja lamunanku meninggalkan gerak jalan kakiku... pisang.. yang selama ini selalu aku hindari... malam itu ternyata bisa masuk juga ke mulutku sebagai perwujudan hormatku kepada sang tuan rumah... seperti juga sembilan tahun lalu dua biji pisang emas masuk keperutku dengan dibantu air putih.. juga sebagai wujud sayang dan hormatku kepada alm bapak yang bersusah payah berkeliling mengadakan pisang itu untukku.

ihiks..

ternyata.. menghormati dan menghargai usaha orang lain ke kita.. jauh lebih membahagiakan daripada keukeuh tidak makan pisang.... ternyata mengapresiasi orang lain lebih membahagiakan daripada mengisolasi diri sendiri...
jadi teringat kata-kata kang jalal... "dahulukan akhlak daripada fiqih".. ups apa hubunganya...

nowhere
feeling happy more than everything else

Wednesday, June 21, 2006

diam

dan akupun menjadi diam
untuk merasakan setiap gerakmu
yang begitu halus lembut
mengelus tipis kulitku

dan akupun menjadi diam
untuk menanti setiap katamu
yang akan terdengar merdu mendayu

dan akupun menjadi diam
untuk kemudian diam
dan terdiam


nowhere
do i love u more than i love myself?

Tuesday, June 20, 2006

sie sie

terima kasih
thanks
sie sie
kamsiah
arigato
...
...
...
rasanya ingin sekali kuucapkan rasa syukurku dalam semua bahasa.. atas getaran-getaran yang akhirnya bisa kurasakan lagi ketika kusebut namamu

nowhere
angin tenang menidurkan