Tuesday, November 28, 2006

noni

melupakan butuh mati
melupakan butuh amnesia

puskom
teringat juga

cerai

kamis kemaren... ketika aku telpun temanku.. aku mendapat kabar tentang temanku yang dulu begitu akrab denganku.. sudah bercerai... dan berita inipun begitu mengguncang hatiku... apalagi kemudian ketika kuperoleh berita dari yang lain.. kuperoleh berita-berita miring tentang dirinya.. dan tentu saja kuperoleh pula wajah penuh tanda tanya dari teman didepanku... koq bisa-bisanya aku kenal dirinya..

aku jadi teringat ketika 4 bulan kemaren.. temanku menunjukkan buku wisuda.. dimana terpampang wajahnya.. dan betapa hatiku ikut bahagia dan terharu.. ketika kubaca bahwa papanya sudah meninggal....

aku jadi teringat ketika hampir setahun kemaren.. ketika kudengar dia sudah menikah.. dan suaminya begitu sayangnya sehingga selalu mengikuti kemanapun kakinya melangkah.. dan ketika aku memberi komentar tentang ini ke temanku:.. she needs a stuborn husband who standing still for her life.. she need the one who she admires to.... and... if he just like a coward who run for her life for everything... it just needs a little time to break up... hks

aku jadi teringat dirinya...

puskom
teringat

antri

mencoba bandara juanda yang baru tentu saja terbersit rasa bangga dan senang melihat megah dan mulusnya fisik bangunan bandara itu.. kakikupun melangkah ringan masuk ke ruang check in... dan agak hati-hati pula.. takut terpeleset..

namun... hks...
di dalam ruangan.. mataku seperti sudah tidak melihat hebatnya interior dan koridor yang ada.. namun malah tersangkut di kerumunan orang didepan counter check in... yang menggerumbul berebut minta check in lebih dulu...

dalam benakku.. orang naek pesawat tentunya punya kelas lebih tinggi dibanding penumpang kereta.. dibanding penumpang bus.. apalagi dibanding penumpang angkot... jika penumpang angkot, bus, dan kereta saling berebut menuju pintu masuk kendaraan.. aku berharap penumpang pesawat mau berjajar rapi dengan tenang menuju loket maupun nantinya ketika masuk pesawat...

tapi ternyata harapanku terlalu muluk-muluk...

para penumpang yang terhormat tetap saja bergerumbul saling beradu otot ingin dilayani lebih dahulu.. dan nantipun ketika masuk pesawat juga saling berebut ingin masuk lebih dulu.. ketika didalam sibuk bertelepon dan bersms.. seperti tidak ada waktu lagi nanti.. dan kemudian.. ketika mau keluar pesawat.. langsung berebut menurunkan barang dan berlari ke pintu.. seperti diluar orang sekampung sudah menunggu...

hks... mungkin rakyat bangsaku ini.. termasuk didalamnya diriku.. adalah orang-orang yang super sibuk.. orang-orang yang sudah tidak punya waktu lagi.. sehingga semuanya harus saling berebut..

hks lagi... bangsaku ini.. yang katanya bangsa penuh toleransi.. namun.. untuk toleransi yang paling dasar saja dan tidak mengorbankan apa-apa... antri.. tidak mau... apalagi toleransi lain yang lebih berat dan mungkin mengorbankan sesuatu...

puskom
siang panas menangis