Sunday, December 25, 2005

salam

salam.. selamat... mungkin adalah ucapan yang sangat biasa.. dan juga terlalu sering terdengar ditelingaku.. dan sering kali ucapan selamat yang kuterima seperti tidak berkesan apa-apa... masuk telinga kiri.. langsung berlari keluar lewat telinga kanan...

tapi.... hari kamis kemaren ketika aku menelpun ibuk... eh.. kata-kata pertama yang meluncur dari ujung sana adalah "lee.. selamat ulang tahun"... ups... kaget setengah hidup aku... sejak pertama ketika aku mengerti arti sebuah kata sampai saat ini.. belum pernah setengah katapun ibuk mengucapkan kata selamat... apalagi selamat ulang tahun.... hehehehe... jangan mengira ibuk bukan orang yang perhatian... hihihi.. sebabnya.. kami hidup didesa buanget.. dijaman yang berbeda dengan jaman saat ini... tak ada ucapan selamat ultah.. selamat sukses.. atau apa.. yang ada hanyalah syukur dengan perbuatan... dengan kenduren... hehehe... ikut berbagi kebahagiaan dengan tetangga dll....

eh.. balik ke acara telpun-telpunan... aku bertanya setelah ibuk mengucapkan selamatnya... "lho.. lha koq ibuk pirsa(koq ibuk tahu.. dg bahasa krama halus.. hehehe)??".."kan saiki hari ibu... lan kowe kan lahir setelah hari ibu..(sekarang kan hari ibu.. dan kamu lahir sehari setelah hari ibu)".. ups lagi... ibuk ingat hari lahirku... wah... hatiku seperti mengembang gak tahu seberapa besar... ketika aku tahu bagaimana ibuk ingat hari lahirku... apalagi untuk pertama kalinya aku menerima ucapan selamat ulang tahun dari ibukku... dari orang yang aku yakin memiliki kasih sayang tak terhingga kepadaku...

hmm... menerima ucapan selamat dari seorang yang kita tahu sangat menyayangi kita ternyata bisa membangkitkan semangat... bisa menumbuhkan rasa yang tak terlukiskan... yang tak terkatakan... ah... jadi melayang ingatanku pada sebuah kalimat di kitab suci... kalimat yang tidak tahu sudah berapa kali aku baca... "salam.. khoulan mir rabbi rahim".. dan ucapan selamat bagimu dari rab yang rahim.. rab yang maha kasih.. rab yang maha penyayang.... hks... jika ucapan selamat dari seorang manusia yang menyayangi kita saja terasa begitu nikmat... bagaimana jika ucapan selamat ini dari zat yang memiliki kemahaan kasih sayang kepada kita... ahhhh... gak mampu aku membayangkan rasanya... hanya... rasa kangen akan selamat itu yang sekarang muncul di rasaku.. semoga aku kau beri ijin untuk menerimanya...

dan terima kasih padamu juga.. ulang tahun kemaren terasa berbeda.. aku menerima dua ucapan selamat yang seperti mengukir dalam di rasaku... satu kudengar dari orang yang tidak pernah aku duga sebelumnya.. dari ibuk... dan satu lagi lagi aku dengar dari orang yang sangat kuharap mengucapkannya padaku...

semoga aku juga akan selalu mengucapkan selamat kepada orang-orang yang kusayangi

salam
selalu kuharap darimu
menuntunku berjalan
padamu
saito-mo
incredible salam

Wednesday, December 21, 2005

surga dan ibuk

surga dibawah telapak kaki ibu... saya gak tahu itu ujar-ujar, kata-kata mutiara... atau bahkan mungkin berita dari kitab suci.. yang jelas.. saat ini aku sedang melamun membayangkan kata-kata tersebut...

kalaulah benar kalimat itu tercetus dimasa lampau sekali... saat itu begitu dominan peran seorang ibu dalam mendidik, membentuk dan membesarkan anak... sang bapak hanya leha-leha mencari nafkah diluar... cuek.. atau sedikitlah melirik betapa sang ibu pontang panting menata rumah tangga agar nyaman ditinggali...

aku harus mengakui bahwa seorang ibu telah membentuk karakter.. membentuk perilaku dan sikap.. membentuk nilai-nilai moral yang diyakini... dari si anak. Dari kecil.. ketika si anak suka sekali meniru-niru tingkah laku dan perbuatan disekitarnya.. si ibu terus menjaga dan menyaringnya... ketika usia beranjak menuju sekolah.. si ibu menyiapkan segalanya.. menata rumah.. menyiapkan masakan.. pakaian.. dan lain-lainnya sehingga rumah terasa sebagai tempat paling nyaman di dunia bagi seorang anak.. tentu saja selesai sekolah si anak akan bergegas pulang ke rumah.. karena surga dunia menanti... tentu saja si anak tidak sempat keluyuran dulu melampiaskan lelah dan capeknya bersekolah.. tentu saja si anak tidak sempat berkongkow dulu sepulang sekolah.. tentu saja si anak tidak sempat ngumpul-ngumpul gak jelas dulu... tentu saja si anak gak sempat berantem dengan teman-teman sekolah lainnya.. tentu saja si anak tidak sempat mencoba obat-obatan sepulang sekolah... dan tentu saja tentu saja yang lain yang akan muncul jika si anak tidak tertarik segera pulang kerumah setelah usai bel sekolah...

Ketika dewasa... masa kecil dan remaja ini tentu sangat berbekas terhadap tingkah laku si anak... kebahagiaan, kenyamanan dan ketenteraman yang diciptakan si ibu ketika kecil dan masa sekolah.. pastilah akan membentuk jiwa dewasa yang lebih baik... bisalah diharapkan tidak ada ketidakjujuran ketika anak dewasa ini bekerja nantinya.. bisalah diharapkan tidak ada penyelewengan ketika si anak menjadi dewasa.. bisalah diharapkan perbuatan-perbuatan busuk tereduksi sampai jumlah minimal jika anak bahagia ini dewasa nantinya... dan tentu saja bisalah diharapkan sebuah masa depan masyarakat yang baik jika masyarakatnya diisi oleh orang-orang yang bermasa kecil bahagia... sehingga wajarlah baik buruknya masyarakat diawali dari didikan ibu ke anak-anaknya... sehingga wajarlah jika "surga ada ditelapak kaki ibu"... karena ibulah yang menciptakan masyarakat dunia seperti surga...

hmm... itu dulu... ketika ibu begitu dominan menjadi ratu yang tahu setiap sudut rumah tangganya... itu dulu ketika ibu tahu dimana kaos kaki si anak bersembunyi ditumpukan pakaian yang lain.. itu dulu.. ketika ibu bisa berkonsentrasi penuh dengan suasana rumah tangganya...

hks... sekarang... mungkin jarang sekali ada ibu yang seperti itu... himpitan kehidupan dan keinginan membuat banyak ibu pergi keluar... meninggalkan begitu saja ke"ratu"annya di rumah tangga... banyak pembantu rumah tangga dan baby sitter siap mengganti tugas ibu mengawasi anak-anak kecil.. banyak pembantu dan baby sitter siap mengurangi kenyamanan anak kecil yang ingin disamping ibunya... banyak pembantu dan baby sitter siap membuat anak sekolah malas langsung pulang kerumah setelah pelajaran usai..... dan banyak lagi yang lain....

kualitas... bukan kuantitas.... jargon seperti inilah yang akan sering muncul dimanapun kita berada... merasa bisa mengukur kualitas dan intensitas kenyamanan seorang anak yang butuh ketemu ibunya.. merasa bisa mengukur kualitas kasih sayang yang dirasakan seorang anak dari ibunya... merasa bisa mengukur kualitas nilai-nilai yang dimasukkan ke anak dari ibunya.... sehingga menghilangkan teori.. kuantitas berbanding lurus dengan kualitas...

dan.. wajarlah jika setelah pulang sekolah anak-anak bermain tidak mau pulang.. berantem.. main obat.... ndugem.... dan wajarlah jika mereka nantinya akan menjadi orang-orang dewasa yang ruwet-ruwet tanpa ujung pangkal.. dan wajarlah jika kehidupan kita terpuruk tak tentu dasarnya dimana...

sekarang... masihkah surga dibawah telapak kaki ibu?.. ataukah perlu dirubah... surga dibawah telapak kaki pembantu.. surga dibawah telapak kaki baby sitter..

selamat berhari ibu...
aku jadi ingat ibuk..

saito-mo
nglamun yang ideal-ideal

Monday, December 19, 2005

nippon

pantunnya temen:

pagupon omahe doro
melu nippon tambah soro

hehehehe... memang tambah sengsara.. gak tahu apa yang dicari..

saito-mo
semakin gak jelas siapanya

Saturday, December 17, 2005

bohlamp









bohlamp.. atau bola lampu.. atau lampu pijar.. tentu kita semua tahu benda apa itu... sebuah bola kaca yang kalau kita aliri listrik akan memancarkan cahayanya untuk menerangi ruangan...

kalau kita perhatikan bola lampu yang sedang menyala ini.. mata kita akan silau akan cahaya yang meliputi bola lampu ini.. dan kita akan menganggap bola lampu ini bentuknya gak karuan.. karena pendaran cahaya ini telah menipu mata kita dengan bentuk-bentuk absurd yang dibentuknya..

sedikit kita mau lebih perhatian.. memandang lebih lama.. baru bentuk absurd itu hilang.. sehingga bentuk bola lampu yang bercahaya ini mulai nampak...dan kita mulai bisa memberi penilaian bahwa bola lampu yang bercahaya ini adalah bundar atau bulat atau apalah bentuknya suka-suka si pabrik membuat bentuknya...

ehm.. namun lagi.. kalau kita mau lebih lama lagi memandang bola lampu menyala ini.. memberikan perhatian yang lebih.. memberikan konsentrasi yang lebih dalam memandang bola lampu ini... nanti akan terlihat.. bahwa bola lampu ini hanya cover.. dan didalamnya akan terdapat kawat yang berwarna kemerahan karena panas listrik yang lewat padanya... semakin kita perhatikan.. semakin kita bisa melihat bentuk kawat merah ini seperti apa.. semakin kita bisa menghitung berapa lingkaran dibentuk oleh kawat ini... dan semakin kita tahu.. bahwa bola lampu yang sebelumnya absurd bentuknya karena mata kita yang silau oleh cahayanya itu.. berubah jadi sebuah bola lampu dengan bentuk yang jelas karena kita sedikit menambah perhatian kita.. dan seterusnya seiring dengan perhatian dan fokus pandangan kita... kita menyadari bahwa pada hakekatnya dia cuma sebatang kawat melingkar yang membara...

kalau kita mau menghubung-hubungkan bola lampu ini dengan diri kita.. terutama diriku sendiri.. dalam memandang segala sesuatu di kehidupan ini.. aku merasa terdapat sebuah kemiripan yang amat sangat... selama ini.. jika aku bertemu sesuatu.. selalu saja aku silau akan asesori yang menempel padanya.. sehingga membentuk pandangan-pandangan absurd akan sesuatu itu.. sehingga selalu saja membandingkan dengan kesenangan-kesenangan yang pernah dan ingin kurasakan... dan tentu saja jika tidak sebanding.. akan kumaki sesuatu itu sebagai sebuah kecelakaan yang terjadi padaku... padahal.. jika aku mau meluangkan waktu sedikit memperhatikannya.. pasti akan kudapati sesuatu itu bukan kecelakaan bagiku.. bahkan.. jika aku mau lebih merenungkan lagi... pasti akan kutemui makna hakiki dari sesuatu itu... dan aku yakin sesuatu itu pasti merupakan anugerah bagiku...

hks... masih banyak yang harus kubelajar dalam hidup ini.. masih banyak yang harus kucari dalam hidup ini.. masih jauh jalan panjang yang harus kutempuh.. untuk sampai pada inti dari semuanya ini.. dirimu

selalu saja aku berharap
langkahku tetap tegap dan senantiasa tegap
dan nafasku pun tetap
sampai waktunya nanti
jalan ini akan berhenti
padamu
saito-mo
pejalan kaki harus tetap berjalan


sesuatu yang tertunda

maaf sedang tidak kreatif... saya pingin menampilkan lirik lagunya padi featuring mas iwan fals.. idolaku ketika remaja...

ehm.. kebetulan lagu ini secara fisik seperti sedang menuliskan apa yang kuhadapi.. namun sayang secara batin tidak... hehehe... tidak ada yang gagal dalam kehidupan.. karena kita memperoleh apa yang kita minta.. apa yang telah kita lakukan.. so.. bersihkan dulu semua keinginan dari asesori-asesori yang tidak perlu.. dan akan kita rasakan betapa nikmatnya semua yang kita peroleh ini...

sesuatu yang tertunda

disini aku sendiri
menatap relung-relung hidup
aku merasa hidupku
tak seperti yang kuinginkan

terhampar begitu banyak
warna kelam dalam diriku
seperti yang mereka tahu
seperti yang mereka tahu

aku merasa disudutkan kenyataan
menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
butakan mataku semua tentang keindahan
menggugat takutku menantang sendiriku

temui cinta
lepaskan rasa
temui cinta
lepaskan rasa

disini aku sendiri
masih seperti dulu yang takut
aku merasa hidupkupun surut
kutumbuhkan harap

tergambar begitu rupa
samar seperti yang kurasakan
kenyataan itu pahit
kenyataan itu sangatlah pahit

Padi + Iwan Fals

saito-mo
tersenyum dan tersenyum

seperti yang kuminta

sebenarnya kalo aku mau menelisik lebih dalam ke dalam diriku.. melamun lebih lama.. membuka lembaran-lembaran rasa.. baru bisa kusadari bahwa semua yang terjadi padaku adalah sesuatu yang pernah kuminta kepadamu... namun karena begitu tebal dan bebalnya kabut berselimut di hatiku.. semua lalu kubandingkan dengan kesenangan-kesenangan yang selalu muncul mengikuti permintaanku itu... dan tentu saja.. jika kesenangan itu tidak muncul.. aku menganggap permintaanku telah kau tolak mentah-mentah..

sebenarnya.. selama ini.. kebanyakan permintaanku hanya berorientasi pada hasil.. berorientasi pada rasa jika berhasil.. berorientasi pada munculnya kesenangan saja..(ingat: kesenangan.. bukan kenikmatan.. apalagi kebahagiaan).. dan tentu saja hal ini akan mengaburkan niat dan alasan kenapa aku meminta kepadamu... tentu saja hal ini tidak akan bisa menuju ke titik puncak yang lebih hakiki dari permintaanku itu

hihihi.. meski barusan aku memperoleh sesuatu yang tidak menyenangkan..... apa yang terjadi padaku ini tetap sesuai dengan permintaanku padamu.. meski tidak ada yang menyenangkan sama sekali... namun ini adalah hal yang sangat harus dan patut untuk disyukuri... bahwa dikau tetap selalu memberi sesuatu yang kuminta persis seperti yang kuminta.. meski mungkin secara fisik hal ini tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh keinginanku...

mungkin.. bukan mungkin.. tapi harus.. ya .. aku harus mulai berhati hati dalam menggali niat akan sesuatu.. aku harus menghilangkan keinginan akan kesenangan sebuah hasil dari permintaan... sehingga keinginan yang kumintakan padamu benar-benar merupakan sebuah keinginan yang hakiki.. yang lebih satu.. dan tentu saja aku yakin.. dikau akan memberikan sesuatu itu seperti yang kuminta kepadamu... dan semoga semua yang kuminta adalah menujumu...

semoga

semoga
dan selalu semoga
samar jejakmu
tetap bisa kurasa
dalam pintaku
untukmu
saito-mo
memasuki kabut


Friday, December 16, 2005

rabbi baraya

astagfirullah rabbal baraya
astagfirullah minal qataya

ya allah gusti
nyuwun pangarsami
sampun dangu kula ninggalke agami
sholat shodaqah lan kitab suci

ya allah gusti
kang ndamel jagat
kadabilahi kawula sambat
punapa coba punapa laknat
istighasah maos sholawat

ya allah gusti
kang maha tartil
paringa iman jujur lan adil

(emha)

saito-mo
ngalamun ndeui

benar

memang benar... kita harus berhati-hati dalam berkeinginan... karena tuhan mungkin akan mengabulkan keinginan-keinginan kita yang hanya sekilas terlintas di kepala... namun malah akan menahan keinginan yang dengan amat sangat kita harapkan...

memang benar.. manusia selalu tidak puas.. mencari yang tidak ada.. meninggalkan apa yang sudah ada...

dan padaku.. dua hal itu sangat dominan... tidak berhati-hati dalam berkeinginan.. serta selalu mencari yang tidak ada... dan tentu saja sulit untuk mendapatkan yang tidak ada.. meski kita sangat berharap yang tidak ada itu ada...

ehm.. untung besok sabtu.. untung malam ini aku akan ngafe lagi... harus mulai dibuka lagi lembaran-lembaran masa laluku... dimana ada cabang-cabang keinginan yang tidak perlu.. dimana ketidak puasan mencari sesuatu yang gak ada.. dimana sakit hati yang ada yang telah aku tinggalkan...

dan semua hanyalah bayangan-bayangan yang selalu bergerak.... datang dan pergi.. gak ada yang abadi... lalu kenapa kita harus bersedih hati ketika harus pergi?..
terima kasih
tentu saja terima kasih
karena semua adalah kehendakmu
aku hanya satu huruf pendukung kalimatmu
yang akan berjalan searah dengan titahmu

terima kasih
tentu saja terima kasih
telah kau nampakkan jalanku
meski mungkin terasa berat dan penuh ragu

terima kasih
tentu saja terima kasih
tetap kau ingatkan diriku
akan salah-salahku
saito-mo
salah niat
tak akan tergapai

Thursday, December 15, 2005

kapan









kapankah akan datang waktuku
untuk bisa datang kepadamu
berasyik masyuk
bermesraan
dengan segala kepasrahan
sebagai diriku
satu

saito-mo
kangen dan sepi
nanti akan minus dua diperjalanan

huruf

huruf-huruf itu..
seperti begitu jelas terbaca
menghentikan segala gerak langkahku

atau..
huruf-huruf itu..
seperti mencambuk seluruh jiwa ini
untuk lebih berlari menggapai

dan..
ketika semua terasa redup
setiap jalan menawarkan percabangan
yang manakah untukku??

saito-mo
innahu min sulaimana
wa innahu bismillahi ar rahman ar rahim

terompet

kompas pagi ini bercerita tentang pesanan yang membanjir kepada penjual terompet dalam rangka tahun baru....

terompet...
aku jadi ingat temen SDku yang lebaran kemaren secara tak sengaja bertemu..
ya... lebaran pertama sore itu aku berdiri menunggu bis lewat... dari jauh terlihat seorang penjual mainan anak mengayuh sepedanya dengan tertatih melawan arah angin... pelan.. tapi pasti... sampai depanku.. tiba-tiba dia memanggilku dengan setengah berteriak "***... eh.. kowe to? (bla-bla.. eh.. kamu tho?)".. sambil menghentikan sepedanya... dengan setengah kaget juga diriku ini... menjawab sok yakin dan tak tentu.."eh... yok opo kabare" (gimana kabarnya)"... dan tentu saja jabat tangan tanpa pura-pura menunjukkan expressi kekaguman dan kegembiraan kami... dia kagum padaku entah karena apa... aku kagum padanya karena keberanianya tanpa pura-pura dan canggung untuk mengayuh sepedanya menghadapi kerasnya kehidupan...

jujur... aku lupa siapa namanya.. bahkan aku lupa.. ini teman SD atau SMP... namun... tentu saja tidak etis jika aku bertanya siapa namanya.. bahkan juga tidak etis jika aku menunjukkan air muka lupa siapa dia... ehmm... namun aku harus bersyukur diberi sedikit kemampuan berpura-pura dan menggali siapa dia sebenarnya....

dan... upssss.... ternyata dia adalah teman SDku yang dulunya berbadan jauh lebih besar dan kekar dari diriku yang kecil seperti tanpa daya... dia juara panco kelasku yang selalu kami tepuk tangani sebagai pemberi semangat... dan sekarang... kehidupan telah memakan daging yang menempel ditulangnya..

namun... jangan berharap keluhan terdengar dari mulut bersihnya... selama ngobrol dan bercerita... yang keluar adalah semangat hidup... semangat kerja... kejelian jiwa melihat peluang..

aku ingat expressi binar wajahnya ketika dia bercerita bagaimana dia mampu membuat mainan anak-anak dari kayu dan kertas... untuk kemudian dia jual....

aku ingat bagaimana cerah matanya ketika dia bercerita bagaimana dia harus mengembara jauh ke kota besar lain setiap dekat tahun baru untuk menjual terompet hasil karya dia, istri dan empat anaknya..

dan aku lebih ingat lagi bagaimana bangga suaranya... bagaimana mencorongnya seluruh bagian tubuhnya.. ketika dia bercerita bagaimana anaknya begitu berprestasi disekolah mereka....

ahhh... dan aku selalu merinding meneteskan air mata ketika melihat setiap sel tubuhnya bercerita bagaimana dia bertanggung jawab menjaga dan menghidupi keluarga yang dia bangun..

hks... dan hatiku harus selalu merintih jika teringat bagaimana dia menuliskan berjilid-jilid buku pelajaran tentang betapa lemahnya diriku ini... betapa tidak tahu dirinya diriku ini....
hks... tak mampu lagi kuungkapkan apa yang ada dalam jiwaku.....

hks... kawan... terima kasih.. telah kau bekali diriku dengan tulisan-tulisan yang selama ini buram terbaca olehku.... selamat menyambut tahun baru... selamat berbahagia....
tahun baru
terompet
teriakan histeris
genderang musik tetabuhan
semua
ya.. semua
semua hanyalah titik-titik jejakmu
bertebaran
mendukung kebesaranmu
memujimu

dan semoga
diriku satu diantara pemujimu
saito-mo
pagi penuh air mata hati

Sunday, December 11, 2005

gelap

semakin gelap.. ato aku yang tak mau membaca... namun tak mungkin kutinggalkan begitu saja.. karena aku harus kesana.. apapun yang terjadi... dan aku akan tetap kesana...
setangkai diriku
semoga tak layu
menunggu uluran tanganmu

dan titahmu akan berjalan begitu cepat
meski bagiku terasa lambat
semoga sabarmu ada padaku
semoga kasihmu ada padaku
saito-mo
dingin banget malam ini

kapan

kapankah akan bisa kubaca kalimatmu untukku?


saito-mo
kenapa seperti tak sabar menunggu

Friday, December 09, 2005

dingin

rasaku berdebar kencang.. tak tentu.. dan telapak tanganku berkeringat.. meski dingin udara menusuk tulang...

ada apakah nanti??....
aku bermohon
tulis kalimatmu
agar jelas terbaca
kemana jalanku

kun
faya
kun
saito-mo
berdegup-degup