12 rabiul awal
12 rabiul awal
hari yang penting
dan kuharap jadi hari pentingku juga
semoga
puskom
semoga
hati
mengendalikan hati agar tidak macem-macem memang sangat susah.. dan meski sudah kuwanti-wanti hatiku agar tidak macem-macem.. namun selalu saja aku harus mengalaminya .. untuk kesekian kalinya..
beberapa hari lalu, disebuah kantor.. aku sedang duduk berdua dengan temanku didepan tangga turun.. menunggu...
sesaat kemudian.. klotak-klotak.. kudengar suara orang menaiki tangga.. pelan dan pelan kulihat kemunculan seseorang.. dimulai dari wajah turun kebadan.. dan seluruh tubuhnya. Secara tak sadar dikepalaku muncul bayangan orang yang agak lusuh, berwajah buram, muram... dan senang mendatangi orang-orang lewat maupun diam.. untuk meminta-minta uang sebagai belas kasihan atas penampakan fisik mereka..
dan tentu saja hatiku langsung merespon dengan prasangka bahwa orang ini akan mendatangi diriku berdua.. menyodorkan tangannya.. sambil menggumam minta uang sekadarnya...
dan tentu saja respon hatiku ini kemungkinan besar akan terpancar di mataku.. ato bahkan mungkin terpancar diwajahku..
dan... orang itu lewat begitu saja di depanku tanpa melirik diriku yang sudah berprasangka ini..
hks...
sekali lagi
betapa susahnya untuk menghilangkan pola-pola berpikir negatif tentang orang yang dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang terlihat
betapa susahnya menghilangkan penilaian-penilaian terhadap orang lain disaat pertama kali melihat...
hks...
semoga aku kau beri kesempatan bertemu lagi dengan dia.. agar ada waktuku meminta maaf karena telah berprasangka buruk padanya..
puskom
hujan sore - hati tetep kering
kerontang
ternyata menjaga hati begitu susah, begitu berat. mungkin kepalaku masih bisa bergerak kemana-mana, mungkin kakiku bisa berlari kemana-mana, mungkin mataku masih bisa melihat apa-apa.. bahkan mungkin telingaku mampu mendengar suara-suara...
namun..
ketika hati ini begitu gersang, begitu kering.. lalu apa gunanya bergerak? untuk apa melihat dan mendengar? hks..
harus kuakui lagi
hatikulah satu satunya tempatmu didiriku
hatikulah satu satunya jalanku menujumu
puskom
sore yang panas
jauh
begitu jauhnya dirimu
sehingga kakiku melepuh tuk mengejar
dan tetap tak tergapai
selalu ingin kuciptakan
bayangan-bayangan penggantimu
agar jiwaku mau diam
tak mengusikmu
dan...
aku gagal
puskom
kerontang
hujan
kutunggu hujan
agar basah jiwaku yang sedang gersang
kutunggu hujan
agar basah hatiku yang kering kerontang
kutunggu hujan
puskom
kering