Thursday, April 16, 2009

makhluk kecil

ternyata aku memang hanya seonggok makhluk kecil, yang hanyut dalam kerumunan makhluk-makhluk lain.

aku hanya punya mulut untuk berkata-kata.. jika memang ada yang bisa kukatakan.. namun.. apa yang terjadi pasti bukan karena kata-kataku

aku hanya punya dua tangan untuk menggandeng.. jika memang ada yang ikut.. pasti bukan karena gandengan tanganku

aku hanya punya dua kaki untuk berjalan.. jika ada yang berdiri.. pasti bukan karena doronganku..

aku hanya punya dua mata untuk melihat.. tapi sering yang kulihat bukan yang harus kulihat

aku hanya punya dua mata untuk mendengar.. dan lebih sering lagi mendengar apa yang tidak seharusnya kudengar..

semua.. yah.. semua.. hanya ikut kata-katamu.. salah benar, jahat baik.. semua adalah keniscayaan yang harus ada.. yang tidak bisa dipisah dan tidak boleh dipisah..

dimanapun berada.. di salah atau di benar.. di jahat atau di baik.. semua hanya menjalankan tugas masing-masing agar dunia berjalan dengan harmoni yang jelas.. tidak timpang...

dan aku.., ternyata hanyalah seonggok makhluk kecil.. yang mendapat tugas untuk berdiri disini, disitu, disana, dimana-mana... untuk ikut berbondong datang padamu.. dengan darah, dengan nanah, dan dengan apapun yang memang harus ada...

dan aku.. tetap harus bertabik padamu.. di titik ini

adalah dirimu
yang lebih panas dari mentari
selalu menghangatkan diriku
yang sering membeku
di sudut hati ini

adalah dirimu
yang lebih terang dari matahari
selalu menyinari diriku
yang sering bergelap
di sudut hati ini

adalah dirimu
yang lebih besar dari matahari
selalu memayungi diriku
yang sering terbakar
di sudut hati ini

adalah dirimu
yang selalu dirimu
di sudut hati ini
cintaku

tasik
air coklat membeningkan
air mata menyejukkan

0 Comments:

Post a Comment

<< Home